Mengapa Tidak Ada Uang Saku Di Indonesia?


Mengapa tidak ada uang saku di Indonesia? Hal ini seringkali menjadi pertanyaan yang muncul di benak banyak orang, terutama para pelajar dan mahasiswa. Uang saku merupakan dana yang diberikan secara rutin untuk keperluan sehari-hari, namun sayangnya di Indonesia hal ini masih jarang ditemui.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, sehingga banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk uang saku untuk anak-anaknya. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari pakar ekonomi, Dr. Faisal Basri, yang menyebutkan bahwa “kondisi ekonomi yang belum stabil serta tingginya tingkat pengangguran membuat banyak orang sulit untuk mendapatkan uang saku.”

Selain itu, sistem pendidikan di Indonesia juga turut berperan dalam tidak adanya uang saku. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “pemerintah fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, namun kadang hal ini membuat alokasi dana untuk uang saku terabaikan.” Hal ini membuat banyak pelajar dan mahasiswa yang harus mencari tambahan penghasilan dengan cara lain, seperti bekerja paruh waktu.

Dampak tidak adanya uang saku juga dapat dirasakan dalam peningkatan angka putus sekolah. Menurut data UNESCO, tingkat putus sekolah di Indonesia masih cukup tinggi, dan salah satu faktornya adalah kesulitan ekonomi. “Jika anak tidak memiliki uang saku, maka mereka cenderung putus sekolah untuk mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan uang,” ujar Dr. Ani Rakhmawati, pakar pendidikan.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat. Pemerintah perlu meningkatkan alokasi dana untuk uang saku, sementara dunia pendidikan perlu memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan ekonomi siswa. Masyarakat juga perlu terlibat dalam memberikan dukungan kepada anak-anak untuk tetap bersekolah tanpa harus khawatir tentang uang saku.

Dengan adanya perhatian dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan masalah tidak adanya uang saku di Indonesia dapat segera teratasi, sehingga anak-anak dapat tetap fokus dalam mengejar cita-cita mereka tanpa harus terkendala oleh masalah ekonomi.